4. 1 Pemeriksaan Kestationeran Data
Dibawah ini merupakan
time series plot dari data indeks harga konsumen selama kurun waktu tahun 1979
sampai dengan tahun 2011 bulan maret dengan jumlah data sebanyak 387 data.
|
|
|
|
|
|
(a) |
(b) |
4.2
Pemeriksaan Model
Dengan model yang didapatkan dari plot ACF dan PACF harus dibuktikan
kebenarannya. Untuk membuktikan dugaan tersebut benar atau salah maka langkah
selanjutnya adalah dilakukan pemeriksaan model dengan pengujian signifikan
parameter, uji white noise dan uji kenormalan residual.
Uji Signifikansi
Parameter
Tabel
4.1
Pengujian Parameter Model ARIMA
Model
|
Parameter
|
P-Value
|
Keterangan
|
ARIMA (2 1 3) (1 0 0 )12
|
AR 1
|
0.000
|
PARAMETER SIGNIFIKAN
|
AR 2
|
0.000
|
||
SAR 12
|
0.000
|
||
MA 1
|
0.000
|
||
MA 2
|
0.006
|
||
MA 3
|
0.000
|
||
Constant
|
0.000
|
Dari Tabel 4.1 dapat dilihat
bahwa parameter model ARIMA (2 1 3) (1 0 0)12 signifikan. Kesimpulan
ini didapat dari nilai p-value
masing-masing parameter yang memiliki nilai kurang dari α (0.05) yang berarti
keputusannya adalah tolak H0.
a. Diagnostic Checking Residual
Uji White Noise
merupakan proses dimana uji kesesuaian model dilakukan untuk mengetahui
terdapat korelasi dalam deret residual (error) dari suatu distribusi dengan
rata-rata konstan atau tidak.
Tabel
4.2
Pengujian Parameter Model ARIMA data in-sample
Model
|
Lag
|
P-Value
|
Keterangan
|
ARIMA (2 1 3) (1 0 0 )12
|
12
|
0.115
|
White Noise
|
24
|
0.251
|
||
36
|
0.331
|
||
48
|
0.262
|
Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa kedua model tersebut baik model ARIMA (2 1 3) (1 0 0 )12 residualnya white noise. Tidak terdapat korelasi antara
residual dengan rata-rata konstan. Kesimpulan ini didapat dari nilai p-value
yang keluar pada lag masing-masing model bernilai lebih dari α
(0.05) yang berarti keputusannya adalah gagal tolak H0.
a. Uji Kenormalan Residual
Uji kenormalan data digunakan untuk mengetahui
apakah residual mengikuti distribusi normal atau tidak. Kriteria ini juga
menjadi salah satu syarat sebuah model dikatakan baik selain nilai parameter
yang signifikan dan residual yang memenuhi asumsi white noise. Uji asumsi
residual ini menggunakan uji Kolmogorov-smirnov.
Hipotesis :
H0 = Residual
berdistribusi normal
H1 = Residual tidak
berdistribusi normal
Daerah Penolakan : Tolak H0 jika P-value < α.
|
Dari gambar 4.8 dapat diketahui model tersebut tidak memenuhi asumsi
residual berdistribusi normal. Kesimpulan ini dilihat dari nilai p-value yang
lebih kecil dari α (0.05) yang berarti keputusannya adalah
tolak H0. Model tersebut telah mengalami penyimpangan kurtosis sehingga
data tersebut tidak daat diatasidengan deteksi outlier. Setelah semua
pemeriksaan residual dilakukan kemudian melakukan penentuan model dan mencari
nilai ramalan.
4.3 Penentuan Model dan Peramalan Indeks
Harga Konsumen
Langkah berikutnya yang harus dilakukan
yaitu pemilihan model terbaik dengan tujuan untuk mengevaluasi kelayakan model
dengan pendekatan in-sample dan out-sample. Pemilihan model terbaik dengan
pendekatan in-sample dilakukan berdasarkan nilai MSE dan MAPE, model yang
mempunyai nilai MSE dan MAPE yang paling kecil maka model tersebut adalah model
terbaik yang digunakan untuk meramal.
Pendekatan in-sample dan out-sample
Pada pendekatan in-sample kriteria yang
digunakan hanya kriteria nilai makro dimana nilai makro yang paling kecil dari
model dugaan maka model tersebut adalah model terbaik yang digunakan untk
meramal. Berikut merupakan perhitungan secara manual pendekatan in-sample
dengan menggunakan kriteria nilai makro dari 2 model dugaan yang didapatkan. Sedangkan
pemilihan model terbaik melalui pendekatan out-sample dengan menggunakan RMSE
(Residual Mean Square Error). Model terbaik yang digunakan adalah model dengan
nilai RMSE yang paling kecil. Berikut adalah hasil perhitungan :
Tabel 4.6
Nilai RMSE dan MAPE Pada Pendekatan in-sample dan out-sample
Model
|
In-Sample
|
Out-Sample
|
||
RMSE
|
MAPE
|
RMSE
|
MAPE
|
|
ARIMA (2 1 3) (1 0 0 )12
|
11.70
|
0.62
|
60.90
|
1.9
|
Berdasarkan
dari tabel 4.6 diatas dapat diketahui bahwa nilai ketepatan error output
terkecil terletak pada model ARIMA (2 1 3) (1 0 0 )12
dengan nilai RMSE dan MAPE dari in-sample dan out-sample sebesar
11.70, 60.90 dan 0.62, 1.9. Dapat disimpulkan bahwa model terbaik yang memenuhi
criteria in-sample dan out-sample pada data indeks harga konsumen (IHK)
adalah model ARIMA (2 1 3) (1 0
0 )12.
Modelnya ARIMA (2 1 3) (1 0 0 )12 adalah sebagai berikut
:
Tabel 4.8
Nilai Ramalan Model ARIMA (2 1 3) (1 0 0)12
FORECAST
|
LOWWER
|
UPPER
|
DATA ACTUAL
|
2695.67
|
2641.18
|
2751.29
|
2702.07
|
2715.68
|
2619.74
|
2815.13
|
2710.17
|
2736.63
|
2604.82
|
2875.11
|
2706.38
|
2754.98
|
2587.57
|
2933.22
|
2710.44
|
2775.85
|
2571.74
|
2996.16
|
2718.30
|
2797.33
|
2555.54
|
3061.99
|
2744.67
|
2820.93
|
2540.87
|
3131.86
|
2787.76
|
2845.12
|
2526.96
|
3203.33
|
2808.94
|
2872.20
|
2516.49
|
3278.20
|
2821.30
|
2893.58
|
2502.47
|
3345.82
|
2823.00
|
2913.23
|
2488.89
|
3409.93
|
2839.93
|
2934.93
|
2479.22
|
3474.40
|
2866.06
|
2958.18
|
2469.18
|
3544.01
|
2891.57
|
2982.23
|
2460.78
|
3614.19
|
2895.33
|
3006.46
|
2454.38
|
3682.73
|
2886.06
|
1 komentar:
thanks ya infonya !!!
www.bisnistiket.co.id
Posting Komentar