Tahapannya yaitu sebagai
berikut.
1.
Tahap Identifikasi
Seperti yang
telah didiskusikan terdahulu, alat utama untuk identifikasi model ARIMA adalah
Fungsi Autokorelasi (ACF) dan Fungsi Autokorelasi Parsial (PACF) melalui
korelogramnya. ACF mengukur korelasi antar pengamatan dengan jeda k, sedangkan
PACF mengukur korelasi antar pengamatan dengan jeda k dan dengan mengontrol
korelasi antar dua pengamatan dengan jeda kurang dari k. PACF adalah korelasi
antara yt dan yt-k setelah menghilangkan efek yt
yang terletak diantara kedua pengamatan tersebut β Ingat bahwa dalam regresi
berganda, k mengukur tingkat perubahan terhadap y bila xk berubah
satu unit dengan β menganggap regresor lainnya konstan. k disebut juga
koefisien regresi parsial. Acuan model ACF dan PACF sebagai berikut.
Model
|
ACF
|
PACF
|
AR (p)
|
Tails off (menurun) me-ngikuti bentuk ekspo-nensial atau
gelombang sinus
|
Cut off (terpotong) setelah lag ke-p
|
MA (q)
|
Cut off (terpotong) setelah lag ke-q
|
Tails off (menurun) me-ngikuti bentuk ekspo-nensial atau
gelombang sinus
|
ARMA (p,q)
|
Tails off (menurun)
setelah lag (q-p)
|
Tails off (menurun)
setelah lag (p-q)
|
Merupakan suatu hubungan
linear pada data time series antara
dengan yang dipisahkan oleh waktu
k dan dalam ACF ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi model data time
series dan melihat kestasioneran data dalam mean.
Fungsi Autokorelasi adalah:
b) Fungsi Autokorelasi Parsial
(PACF)
suatu
fungsi yang menunjukkan besarnya hubungan antara nilai dengan . Autokorelasi parsial (PACF) ditulis dengan
yaitu himpunan autokorelasi parsial
untuk berbagai lag k (Wei, 1990)
2.
Tahap Estimasi Model ARIMA
Dari proses
identifikasi, kita menduga bahwa series yang dianalisis merupakan proses ARIMA
maka modelnya sebagai berikut:
Yt = δ + a1 Yt-1
+ a2 Yt-2 + . . .+ et
3.
Tahap Tes Diagnostik
Untuk
meyakinkan apakah ARIMA merupakan model yang cocok dengan data yang
dianalisis, kita perlu menguji apakah residual dari model tersebut merupakan
white noise (random) atau tidak. Untuk itu lakukan tahapan sebagai
berikut.
·
Estimasi model ARIMA
·
Hitung residual dari model
tersebut
·
Hitung ACF dan PACF kemudian
plot
·
Uji apakah ACF dan PACF
signifikan signifikan, ini merupakan indikasi
·
Bila ACF dan PACF tidak
signifikan, ini merupakan indikasi bahwa residual merupakan white noise yang
artinya modelnya telah cocok.
4.
Tahap Peramalan
yaitu menuliskan modelnya dan mengevaluasi nilai
MSE. Hasil ramalan
dikatakan baik apabila nilai dari model ramalannya mendekati data aktual serta
memiliki tingkat kesalahan yang paling kecil.